WordLinx - Get Paid To Click

Rabu, 03 Oktober 2012

Cara Membuat Insektisida Organik dari Resep Tradisional Baduy


Produk pertanian organik akhir-akhir ini menjadi gaya hidup masyarakat modern seiring dengan peningkatan kesadaran akan pentingnya kesehatan makanan dan kelestarian alam. Namun tahukah anda bahwa masyarkat Suku Baduy di selatan provinsi Banten, yaitu di kab Lebak provinsi Banten yang sering disebut sebagai masyarakat tradisional justru telah menerapkan pola pertanian organik ini sejak lama.
Sebagai komunitas masyarakat asli sunda yang memegang teguh kearifan lokal dan tradisi Sunda dalam bercocok tanam mereka selalu memperhatikan keseimbangan ekosistem sehingga tidak merusak lingkungan dan kelestarian alam. Semua bahan dan perlengkapan pertaniannya menggunakan bahan-bahan organik yang diambil dari alam sekitarnya dengan bijaksana, tidak mengambil berlebihan apalagi diluar batas kebutuhannya.
Berikut adalah contoh-contoh bahan pestisida organik yang sering digunakan Suku Baduy dan leluhur ‘urang Sunda’ yang masih saya ingat dan pernah diujicobakan:
1.       Resep menjaga tanaman dari serangan kambing atau hewan ternak pemakan daun yang paling efektif bukan dengan di mantra-mantrain, tapi dengan menggunakan air seni (maaf, air kencing dari hewan tersebut). Caranya kumpulkan air seni dari kambing atau lainnya, kemudian simpan/tutup di dalam tong plastik selama kl 3-5 hari makin lama makin mantep jadi boleh lebih lama asal ditempat aman (jauhkan dari jangkauan anak-anak). Boleh dicampur dengan kotorannya juga (bila si empunya berkenan..he..he).
Campurkan air hingga 1/3 bagiannya untuk menambah volume pestisida bila dirasa ‘terlalu menyengat’, lalu semprotkan/siramkan larutan pestisida ‘air seni’ tersebut ke tanaman (bagian daun dan batang muda yang akan dilindungi) dijamin deh si kambing dan teman-temannya ga bakalan mendekat tanaman kita karena mencium bau yang sama dengan dirinya,..kata orang sunda mah ...bau manehna.
Cara ini bisa menjaga tanaman dari hewan penganggu hingga 7 hari atau selama masih tercium baunya oleh si kambing, dengan catatan jika setelah penyemprotan terjadi hujan maka penyemprotan harus diulang, karena baunya akan hilang tersapu hujan.

2.       Resep Insektisida organik melawan hama wereng, belalang, dan sejenisnya. Gunakan rempah kunyit dan daun Kahitutan (tanaman merambat, berdaun hijau dengan bentuk daun jantung bersilangan, dan kalau daunnya diremas akan mengeluarkan bau tak sedap).
Tanaman ini jaman saya kecil sering dipakai untuk aksesoris penyamaran dalam bermain perang-perangan (dililitkan ke badan dan kepala untuk sembunyi dari musuh). Untuk aplikasi kedalam 1 tong plastik ukuran kecil, diperlukan kurang lebih 2 ikatan besar daun Kahitutan (kira-kira dapat memenuhi setengah bagian tong plastik kecil) dan ½ kg kunyit.
Hancurkan/tumbuk semua bagian dan masukan ke dalam tong plastik sampai setengah bagian tong plastik, lalu tambahkan air hingga larutan mencapai ¾ bagian tong plastik, aduk selama 10 menit lalu tutup rapat tong plastik dan letakan di tempat yang terlindung sinar matahari.
Tunggu larutan hingga 2 minggu lamanya. Larutan dianggap matang jika sudah tercium bau dan terdapat busa diatasnya, lalu saring larutan menggunakan kain kemudian semprotkan ke tanaman yang terserang hama. Ulangi penyemprotan bila terjadi hujan, penggunaan insektisida organik ini juga bisa dilakukan sebelum serangan hama sebagai pencegahan.
Selamat Mencoba dan Selamatkan Bumi...go green.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar